Jumat, 11 November 2016

Anci, Si Burung Pipit Yang Sangat Berbakti Kepada Ibunya

Yaaaa, dari pada bengong mending nulis aja meskipun cuma segini tapi setidaknya diriku pernah berjuang wkwkwkkwk, maaf sedikit lebay. Selamat menikmati cerita sederhana hasil karanganku sendiri hahaha.......

                Anci si burung pipit yang terkenal periang, lucu, mungil, sangat di senangi teman-temannya karena baik hati, suka menolong, dan selalu ceria. Anci tinggal bersama ibunya yang sangat menyayangi anci, tak pernah sekalipun di marahi ibunya. Tiap hari anci bermain bersama teman sebayanya, sedangkan ibunya mencari makanan untuk kebutuhan mereka berdua. Pernah sekali anci hendak ikut ibunya mencari makanan, tapi tidak di ijinkan oleh ibunya.
                Pada suatu hari ibu anci jatuh sakit dan tidak dapat mencari makanan untuk kebutuhan sehari-hari. Anci sangat cemas dan sedih dengan keadaan ibunya yang sakit, anci lalu menangis karena tak dapat berbuat apa-apa untuk ibunya. Pada akhirnya anci memutuskan keluar dari sarang untuk mencarikan makanan untuk ibunya, tanpa sepengetahuan sang ibu karena takut tidak di ijinkan oleh ibunya.
                Sekitar setengah jam terbang anci menemukan sepetak sawah milik petani yang di jaga oleh kakek yang sudah sangat tua, anci mengurungkan niatnya untuk mengambil padi dari sawah kakek tua karena kasian melihat kakek yang sudah sangat tua tersebut. Setelah sekitar 10 menit terbang anci menemukan lagi sepetak sawah yang lumayan luas, tapi lagi-lagi anci tidak mengambil padi dari sawah tersebut karena di jaga oleh nenek yang juga sudah sangat tua, anci merasa kasian kepada sang nenek yang sudah tua. Dalam waktu yang bersamaan anci juga memikirkan ibunya yang lagi dalam keadaan sakit pasti membutuhkan makanan, anci sangat kebingungan.
                Akhirnya anci memutuskan untuk istirahat di sebuah pohon yang tak jauh dari jalan yang biasa di lewati oleh warga sekitar. Anci sangat bingung karena hari sudah hampir gelap tapi belum kunjung mendapatkan makanan. Anci memperhatikan di sekitar jalan, dimana warga sering melintas membawa hasil panen dari sawah. Tak lama kemudian ada seorang petani yang lewat membawa padi hasil panen dari sawah menggunakan sepeda. Karena padi yang di bawa petani begitu banyak hanya dengan menggunakan sepeda, tanpa sengaja ban sepeda petani tersebut menabrak lubang dan sepedanya tumbang bersamaan dengan padi-padinya. Melihat peristiwa tersebut anci sangat senang karna dia dapat mengambil padi yang berceceran di jalan. Tapi, segera dia urungkan niatnya tersebut karena merasa iba melihat petani yang dengan sangat sabar memasukkan padi yang tumpah ke dalam karung. Anci sangat kebingungan apa yang harus dia lakukan untuk dapat mendapatkan makanan, akhirnya anci memberanikan diri terbang ke jalan dan membantu petani memungut padi yang tumpah dan di masukkan ke dalam karung. Melihat hal tersebut petani sangat heran, kenapa ada burung yang membantunya memungut padi, kenapa dia tidak langsung mengambilnya saja lalu pergi. Melihat peristiwa tersebut sang petani sangat tersentuh hatinya, ada seekor burung pipit yang mau membantunya dan tidak mencuri hasil jerih payahnya. Setelah terkumpul semua padi di dalam karung, sang petani menyisakan sedikit padi yang di jalan untuk anci, kemudian sang petani tersebut bergegas pulang. Anci sangat bahagia mendapatkan makanan dari hasil jerih payahnya membantu petani tanpa harus mencuri. Setelah mengumpulkan semua padi yang tersisa anci pulang dengan hati gembira.

                Setiba di sarang, anci langsung memberikan makanan kepada ibunya dari hasil kerja kerasnya sendiri. Ibunya sangat marah kepada anci karena pergi tanpa sepengetahuan dirinya. Ibunya beratnya dari mana mendapatkan makanan, karena ibunya tidak pernah mengajarkan anci mencuri, akhirnya anci menjelaskan semuanya kepada ibunya. Anci di maafkan oleh ibunya, sebaliknya ibunya sangat bangga kepada anci karena menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Mereka makan bersama-sama, anci sangat karena ibunya terlihat sehat kembali setelah makan, tidak lama kemudian ibunya sembuh dari sakit, dan merekapun hidup bahagia.