Lagi dan lagi, gunung merapi mengukir satu cerita lagi. Berbeda dari
biasanya karena pengalaman pendakian kali ini bersama dengan tim atau bisa dikatakan
teman-teman yang baru saya kenal persis sebelum pendakian di lakukan. Tidak bisa
di sangkal atau di pungkiri mendaki memang selalu menciptakan sensasi yang berbeda
tak peduli telah berapa sering, akan tetapi selalu menciptakan cerita yang indah
pula.
Pendakian kali ini 2-3
September 2016, merupakan pendakian ke-4 saya di Gunung Merapi. 8 orang, A’at,Fadhil,Talkhis,Joko,Sisi,Umi,
Veron. Berbeda daerah, suku, bahasa, dan agama, pendakian bisa dikatakan lancar,
sukses, dan menyenangkan, ini merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia itu
kaya, dan tak ada alasan untuk menjadikan perbedaan sebagai pemisah generasi
bangsa. Aseeeeeeek !!!!!!!!
Perjalanan di mulai dari
kota Jogja-Klaten-Boyolali-Selo, membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam
menggunakan kendaraan roda 2/motor. Setelah tiba di basecamp pendakian gunung
merapi kami beristirahat sekitar 1 jam untuk makan, registrasi atau pendaftaran
pendakian, cek kembali peralatan dan logistik yang akan di bawa. Oh iya, untuk
biaya registrasi gunung merapi pada waktu itu adalah RP. 16.000,- dan untuk
biaya parkir motor RP.5000,-. Bisa dikatakan sangat mahal karena fasilitas yang
disediakan sangat minim serta kurang maksimal, contohnya aja toilet yang hanya
2 unit dan kadang-kadang tidak ada air. Ya sudahlah yaa…hihihihi
Setelah semua siap,
pendakian pun di mulai. Pendakian kami mulai sekitar jam 22.00 wib dari
basecamp pendakian menuju pos I, Pos II, dan sampai di pasar Bubrah kurang
lebih pukul 03.00 wib. Mendirikan tenda serta istirahat di Pasar Bubrah, untuk
mengembalikan tenaga karena akan summit puncak paginya.
Jam 05.00 wib sudah mulai
terang dan kami menikmati sunrise, betapa indahnya ciptaan Tuhan yang tidak
bisa anda dapatkan dalam kamar kos anda hahaha, maklum anak kos-kosan. Indah begitu
indah, matahari pagi menyapa dengan cerianya, tak dapat di gambarkan bahkan di
ungkangkan dengan kata-kata, hanya mata yang menyaksikan begitu dahsyatnya
pertunjukan itu, dan semuanya terasa lengkap sambil menikmati hangatnya kopi
hitam kupu-kupu…ahaiiiiii.
Muncak, setelah makan
kamipun berangkat menuju puncak memerlukan waktu kurang lebih 1 jam. Tracknya lumayan
menyenangkan, membuktikan salah satu filosofi pendakian, anda tak akan
mendapatkan kemudahan untuk mencapai sebuah puncak, dan itu sangat tepat. Sampai
di puncak, ya kegiatan selanjutnya tak perlu lagi saya jelaskan yah hahaha. Sehabis
selesai dan merasa puas melakukan hal wajib dan sudah bisa dikatakan sakral,
kami pun turun kembali ke pasar bubrah, packing dan dilanjutkan turun menuju
basecamp pendakian. Turun terasa lebih cepat, tiba di basecamp pendakian pukul
15.00 wib, istirahat dan melanjutkan perjalan kembali ke Jogja.
Terima kasih banyak
teman-teman, kalian menciptakan satu pengalaman lagi dalam hidupku. Jika ada
waktu dan kesempatan jangan pernah lelah menemani saya mendaki lagi………..
Pasar Bubrah Gunung Merapi
Really good story indo... Hehehehe. Seneng ya baca tulisan ini. Akan ada crta di stiap prjlanan
BalasHapusterima kasih
BalasHapussemoga bermanfaat bagi para pembaca
Mas Indo... Apakah di gunung Merapi ada indomaret ??
BalasHapusMau tau mas Charlie ??
Hapuskasi tau nggak yah hahahhaha